Press release Nomor: 818 / XI / HUM.6.1.1 / 2025 / Bidhumas Selasa, 25 November 2025
Bandar Lampung, LENSAPESISIR.ID,– Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menyiapkan total 1.612 personel untuk mengamankan pelaksanaan Ijtima Ulama Dunia 2025 “Indonesia Berdoa” yang akan digelar pada 28–30 November 2025 di kawasan Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan berskala internasional ini diperkirakan dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai provinsi, bahkan sejumlah peserta dari luar negeri.
Persiapan tersebut diungkapkan dalam pelaksanaan Tactical Floor Game (TFG) yang dipimpin langsung oleh Wakapolda Lampung bersama seluruh jajaran terkait di Siger Lounge Polda Lampung pada Selasa (25/11/2025). TFG tersebut menjadi salah satu tahapan penting untuk memastikan seluruh personel memahami pola pengamanan, pergerakan massa, alur lalu lintas, hingga sistem koordinasi guna mendukung kelancaran acara.
Melalui TFG ini, Polda Lampung menunjukkan kesiapannya sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan acara keagamaan besar yang tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga berdampak pada situasi sosial, ekonomi, serta keamanan di wilayah Lampung Selatan dan sekitarnya.
1.612 Personel Disiagakan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, menyampaikan bahwa jumlah total personel yang diterjunkan terdiri dari 1.088 personel Polri serta 524 personel eksternal yang mencakup unsur TNI, dinas perhubungan, dinas kesehatan, BPBD, Satpol PP, hingga berbagai unsur relawan.
Personel tersebut akan disebar di sejumlah titik strategis seperti lokasi acara, jalur masuk-keluar kawasan Kota Baru, titik pelayanan kesehatan, kantong parkir, serta pengamanan khusus untuk tamu VVIP. Penempatan personel dilakukan berdasarkan pola pengamanan berlapis untuk mengantisipasi potensi kepadatan maupun kerawanan.
“Total 1.612 personel kami siagakan. Mereka akan ditempatkan di berbagai titik pengamanan mulai dari pelayanan, jalur masuk, area inti kegiatan, kantong parkir, hingga area VIP dan VVIP,” ujar Kombes Yuni.
Menurutnya, kegiatan berskala internasional seperti Ijtima Ulama Dunia 2025 memerlukan strategi pengamanan terpadu agar seluruh jamaah dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan aman dan nyaman tanpa gangguan.
Pengamanan Maksimal untuk Kegiatan Internasional
Dalam keterangannya, Yuni menegaskan bahwa Wakapolda Lampung memberikan arahan khusus agar seluruh pos pengamanan dapat bekerja secara optimal dengan memastikan ketersediaan layanan yang ramah, cepat, serta tanggap.
Personel yang bertugas diminta untuk menjaga profesionalitas selama kegiatan berlangsung, terutama karena Ijtima Ulama Dunia merupakan acara yang disorot oleh berbagai komunitas Islam internasional dan menjadi momentum penting untuk memperkuat citra Lampung di kancah nasional dan global.
“Pengamanan bukan hanya soal menjaga keamanan fisik, tetapi juga memastikan pelayanan maksimal kepada jamaah. Mulai dari informasi, alur pergerakan, hingga bantuan darurat harus berjalan lancar,” tambah Yuni.
Menurutnya, kesuksesan acara tidak hanya bergantung pada kesiapan internal Polda Lampung, namun juga pada sinergi multipihak yang terlibat. Untuk itulah koordinasi intensif terus dilakukan, terlebih menjelang hari H pelaksanaan kegiatan.
Persiapan Logistik: 105 Mobil Operasional dan 3.000 Toilet
Dalam rapat TFG tersebut, panitia penyelenggara Ijtima Ulama Dunia menyampaikan berbagai kesiapan teknis yang telah dilakukan untuk memastikan kenyamanan jamaah selama kegiatan berlangsung.
Panitia melaporkan bahwa telah disiapkan lebih dari 105 unit mobil operasional yang digunakan untuk transportasi internal, evakuasi medis, serta mobilitas panitia. Selain itu, disediakan lebih dari 3.000 unit toilet di berbagai titik untuk mengantisipasi tingginya jumlah jamaah.
Menurut panitia, penyediaan fasilitas dasar ini menjadi faktor penting agar kegiatan dapat berlangsung dengan tertib. Jumlah jamaah yang diperkirakan mencapai puluhan ribu tentu membutuhkan sarana pendukung memadai, termasuk ketersediaan air bersih, fasilitas kebersihan, area tempat wudhu, hingga ruang istirahat bagi peserta.
Panitia juga meminta adanya rotasi personel kepolisian yang bertugas di pos-pos pengamanan setiap dua jam sekali guna menjaga kesiagaan anggota. Hal ini dipandang penting karena intensitas kerja tinggi selama kegiatan dapat memengaruhi stamina personel apabila tidak diatur dengan baik.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola tol. Bus panitia akan mendapatkan akses gratis untuk memperlancar mobilitas jamaah,” ungkap salah satu perwakilan panitia dalam rapat
Rotasi Personel dan Pengamanan JalurWakapolres Lampung Selatan menjelaskan bahwa puncak pengamanan diperkirakan terjadi pada tanggal 28–30 November 2025, dengan perkiraan jumlah kedatangan jamaah yang sangat tinggi pada hari pertama dan kedua kegiatan.
Untuk itu, akan diterjunkan setidaknya 1.120 personel yang ditempatkan di seluruh titik rawan kemacetan hingga area konsentrasi massa. Semua personel tersebut akan menjalani apel sarana dan prasarana (sarpras) sebelum pengamanan dimulai untuk memastikan setiap peralatan siap digunakan.
Pengamanan jalur menjadi salah satu fokus utama mengingat kawasan Kota Baru memiliki akses utama yang mengarah dari jalan tol serta sejumlah jalur alternatif. Arus kendaraan diprediksi sangat padat sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas apabila terjadi penumpukan kendaraan.
Pihak kepolisian juga memastikan akan menempatkan petugas di seluruh titik putar balik, persimpangan, serta bundaran yang mengarah ke lokasi kegiatan guna memperlancar mobilitas jamaah.
Brimob Siaga Hadapi Potensi Gangguan Komandan Satuan Brimob Polda Lampung juga memberikan arahan agar seluruh unsur keamanan internal panitia selalu siap berkoordinasi apabila ditemukan potensi gangguan, baik dalam skala kecil maupun besar.
Dalam setiap kegiatan skala akbar, potensi gangguan keamanan seperti kepadatan massa, tawuran antar jamaah, kehilangan barang, hingga ancaman lain tetap harus diantisipasi dengan matang. Brimob sebagai satuan taktis penanggulangan gangguan keamanan siap diterjunkan jika terjadi situasi yang membutuhkan penanganan cepat.
Dengan adanya dukungan Brimob, diharapkan keamanan selama kegiatan dapat terjaga secara maksimal. Personel Brimob juga akan disiagakan di sejumlah titik untuk mencegah penyusupan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pentingnya Koordinasi Berlapis
Kegiatan Ijtima Ulama Dunia bukan hanya sekadar pertemuan ulama, tetapi juga menjadi pertemuan akbar jamaah dari seluruh penjuru Indonesia. Hal ini tentu membutuhkan koordinasi yang kuat antara aparat keamanan dan panitia.
Polda Lampung menegaskan bahwa seluruh pos pengamanan harus memahami peran masing-masing, mulai dari penanganan informasi, penyeberangan jamaah, pelayanan STM (Safety, Traffic, Medical), hingga prosedur evakuasi darurat. Koordinasi berlapis dapat meminimalisir kesalahan dan mempercepat respon ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
Selain itu, Polda Lampung juga menguji kesiapan alat komunikasi, jaringan radio, dan sistem komando terpadu untuk memastikan tidak ada kendala teknis yang dapat menghambat jalannya pengamanan.
Polda Lampung Siap Jaga Kelancaran Ijtima Ulama Dunia 2025
Di akhir penjelasannya, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun menegaskan bahwa Polda Lampung beserta seluruh jajaran telah siap memberikan dukungan penuh demi kelancaran kegiatan.
“Kami memastikan seluruh personel memahami pola pengamanan, cara bertindak, dan alur koordinasi. Polda Lampung berkomitmen menjaga acara ini berjalan aman, tertib, dan lancar,” tegasnya.
Dengan persiapan matang, sinergi lintas sektor, serta dukungan penuh dari masyarakat, kegiatan Ijtima Ulama Dunia 2025 diharapkan menjadi agenda besar yang membawa keberkahan, memperkuat ukhuwah Islamiyah, dan mengangkat nama Lampung di tingkat internasional sebagai tuan rumah yang aman, ramah, dan profesional.
Sumber: Humas Polda Lampung



